Hari hariku.......
Sunday, June 11, 2006
World Cup dan Belajar
World Cup 2006, pesta 4 tahunan sepak bola dunia, baru saja bergulir di Jerman tanggal 9 Juni lalu. Daya tarik yang kuat World Cup begitu kuat mempengaruhi aktivitas rutin masyarakat dunia, sehingga seringkali terjadi anomali aktivitas selama 1 bulan. Sering begadang, kurang tidur, menjadi hal yang lumrah. Tidak hanya itu saja, (mungkin) produktivitas lembaga baik swasta dan pemerintah bisa terjadi penurunan karena karyawannya bolos atau ngantuk akibat begadang yang berlebihan. Di beberapa negara gibol, tak jarang karyawan resign dari tempat kerjanya hanya untuk World Cup.

Ini mengingatkan saya juga ketika World Cup 1994 lalu. Saat itu saya masih mahasiswa S-1 tahun ke-2. World Cup 1994 bersamaan dengan ujian semester. Seorang teman bilang.." World Cup 4 tahun sekali, sedang ujian semester hanya tiap setengah tahun sekali..., jangan korbankan nonton World Cup...hanya oleh ujian semester". hehehehe.....bisa aja, tapi memang begitulah yang terjadi. Nonton sepak bola sambil belajar. beberapa pertandingan saat itu berlangsung pagi hari waktu Indonesia, dan hampir bersamaan dengan jadwal ujian. Seingatku, ada 3x ujian yang saya selesaikan dalam waktu 1 jam (dari seharusnya 2 jam) hanya karena ingin buru-buru nonton team favorit bertanding. Alhamdulillah..., walaupun ada rasa heran, IPK saya saat itu justru naik di banding semester berikutnya. Mungkin saja dosen yang ngoreksi hasil ujianku juga "mabuk" World Cup sehingga kertas hasil ujianku nggak di koreksi secara detail. yah...siapa tahu...(*smile).

Kemudian, ketika awal tahun 2000, saya mencari beasiswa untuk melanjutkan sekolah lagi. Saya pilih melamar beassiwa dari pemerintah Jepang (Monbusho) karena Jepang akan menjadi penyelenggara World Cup 2002. Ini kesempatan untuk nonton World Cup secara langsung di tepi lapangan. October tahun 2000, saya jadi berangkat ke Jepang dengan beasiswa Monbusho. Iklim akademik di Jepang membuat saya "terlena" kerja di laboratorium sehingga baru mencari tiket ketika World Cup 2002 sedah dekat. cari sana sini, via internet juga, sayang sekali sudah masuk daftar tunggu...dan akhirnya nggak bisa dapat tiket. Hanya teman saya, anak Malaysia, bisa mendapatkan tiket, itupun hanya 1 biji dan hanya untuk pertandingan team yag justru bukan favorit dia. "Tapi...daripada nggak dapat..."kata teman tsb. yah...gagal deh impianku untuk nonton langsung, walaupun tinggal di Jepang saat itu. Jadilah nonton lewat TV lagi di laboratorium tiap sore. Professor pembimbingku saat itu bilang " OK...silakan nonton sepak bola, tetapi setelah selesai lanjutkan penelitian kalian". "Haik..sensei.." begitu jawab kami serempak saat itu. Memang saat itu, mahasiswa asing di labku yang jumlahnya hampir 50% dari member lab, adalah penonton setia sepak bola.

Tahun 2006 ini, saya masih tinggal di Jepang, dan World Cup 2006 telah di mulai di Jerman. yah....nonton lagi deh..tapi hanya malem hari saja. dan begadangnya dikit dikit saja, maklum ini tahun ke-3 bagi saya sebagai mahasiswa program doktor, di mana pada siang harinya nggak bisa "santai-santai" lagi di lab akibat begadang World Cup. yah..... World Cup 2006 terpaksa harus ngalah lah.....(*smile)
posted by Shinkansen @ 5:18 AM  
2 Comments:
  • At 8:19 AM, Blogger urang kertasari said…

    Oh, Prof. gibol toh.....
    Reza waktu final, dia nggak tidur semalam suntuk karena nonton (kebetulan sekolah lagi libur...). Kayaknya dia gibol juag nih kayak professor...
    Salam,

     
  • At 8:34 AM, Blogger Shinkansen said…

    Waduh..Mang Dudung...kok nulis prof. lagi sih..., kan jadi sungkan Mang.

    Waktu final world cup, sabar di Malang.., tapi hanya nonton sendirian. Saat adu pinalti, nontonya berdua dengan Apa`.

    Belum masuk kategori gibol sih.., hanya senang banget aja dengan soccer.

     
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Shinkansen
Home: Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
My Publications
Blog Keluarga
Powered by

BLOGGER