Hari hariku.......
Thursday, November 09, 2006
……….Sekedar Catatan Perjalanan ke China (1) …………

13 September 2006

Tepat jam 11.30 JST (09.30 WIB), saya bersama seorang teman (Li Qiong) di jemput oleh supervisorku, Prof. Shoji Motomizu, di International Student Dormitory of Okayama University untuk kemudian berangkat ke Okayama airport. 30 minute kemudian kami sampai ke airport, dan segera kami check in di loket China Eastern Airline. Seperti biasanya petugas check in ataupun juga petugas di imigrasi akan selalu kebingungan jika melihat passport saya sehingga memakan waktu lebih lama dari biasanya. Kali inipun juga demikian. Maklum Passportku penuh dengan banyak stempel sehingga petugas kadang kesulitan menemukan halaman re-entry permit ke Jepang.. Halaman perpanjangan passport juga penuh, dan ketika passportku di perpanjang kembali pada tahun 2004 lalu, oleh konsul konsuler KJRI Osaka, keterangan perpajangannya di taruh di halaman belakang. Ini juga yang menyulitkan petugas di airport menemukan masa berlaku passportku. Kesulitan hari itu bertambah lagi, petugas check in menanyakan Visa masuk ke China. Saya bilang saat itu bahwa pemegang service passport dan diplomatic passport Indonesia tidak memerlukan Visa untuk ke China berdasarkan MoU pemerintah Indonesia dan China tanggal 15 November 2005. Rupanya petugas tersebut masih ragu, dia membawa passport saya ke temannya yang lain, yang ternyata juga sama bingungnya. Akhirnya saya tunjukkan dokumen yang saya download dari homepage “Ministry of Foreign Affairs of RRC” tentang list Negara dan jenis passport yang bebas Visa ke China. Petugas check in tersebut, masih ragu juga dan dia pergi lagi entah kemana untuk mencari kepastian bahwa saya memang benar-benar bebas visa. Beberapa minute kemudian, ia datang dengan senyum dan minta maaf karena telah membuat lama untuk proses check in. Sekalian saya bilangin….” saya tahu document apa yang di perlukan untuk pergi atau masuk negera lain, dan anda tak perlu meragukan itu”. Di bilangin begitu, petugas tsb seperti merasa bersalah…dan seperti kebiasaan orang jepang…ia minta maaf lagi sambil beberapa kali menundukkan kepalanya. Baru kali ini saya pergi ke luar Jepang lewat Okayama Airport. Seringnya sih lewat salah satu bandara terbesar di Jepang yaitu Kansai International Airport. Ketika sampai di bagian Imigrasi, rupanya petugasnya kenal dengan saya. Saya juga terkejut, bisanya dia bertugas di kantor Imigrasi dan sudah sering ketemu ketika saya memperpanjang Visa, ngurus re-entry permit, ngurus certificate of eligibility dan kepentingan2 lain berkaitan dengan keimigrasian baik untuk saya sendiri, istri, anak ataupun juga membantu teman-teman. Dia juga tampaknya “ hafal” dengan isi passportku. Jadi tanpa ba bi bu lagi langsung di stempel dan dia hanya komentar gini “ ke China mau jalan-jalan aja ya…”. Tepat jam 13.30 (11.30 WIB) kami bertiga terbang menuju Pu Dong Airport di Shanghai dan tiba di sana jam 14.40 (13.40 WIB). Dan seperti biasa…kembali saya sedikit agak lama di bagian Imigrasi. Dalam hati saya bilang…”mungkin lebih baik ganti passport aja…., kasihan orang-orang di airport sering bingung…”.(*smile). Airport di Shanghai (Pu Dong) sangat besar, tetapi jika di bandingkan dengan bandara-bandara di Jepang, fasilitas maupun kebersihan di Pu Dong masih di bawah bandara di Jepang. Untuk ruang tunggu, tampaknya bandara Soekarno-Hatta masih lebih bagus. Di Pu Dong kami transit selama 3 jam, kemudian kami terbang dengan Air China menuju Chongqing. Ada kejadian yang lucu dalam penerbangan. Dua orang marah-marah ke pramugarinya karena service on board nya minim banget. Berhubung marahnya dalam bahasa China, teman saya (Li Qiong) menerjemahkan untuk saya dalam bahasa Inggris. Penumpang tersebut marah karena untuk perjalanan yang lumayan lama, kenapa hanya di kasih makan mie saja. Makannya tidak cukup…... Perjalanan di tempuh selama 2 jam 40 min. Kota Chongqing merupakan kota terbesar ke-4 di China setelah Beijing, Shanghai, dan Tianjin. Selanjutnya kami menuju hotel yang di tempuh dalam waktu 1 jam (50 km) dari Chongqing Airport. Saya baru tahu ternyata di China, setir mobil ada di kiri. Sekitar jam 10 malem, baru tiba di hotel dan saya tidur setelah makan malem.

posted by Shinkansen @ 6:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Shinkansen
Home: Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
My Publications
Blog Keluarga
Powered by

BLOGGER